Pengertian Definisi Arti - Pantun adalah salah satu macam puisi lama yang paling banyak dikenal luas di berbagai wilayah di Indonesia selain pantun terdapat syair. Menurut sejarah, asal mula pantun adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Bahkan banyak para ahli maupun pakar bahasa kesustraan secara lengkap mengemukankan pendapat mereka mengenai apa yang dimaksud dengan pantun. Untuk lebih memahami apa arti, jenis, ciri-ciri hingga contoh pantun secara umum simak penjelasan dibawah tulisan pengertianartidefinisidari.blogspot.com:
Isi artikel:
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang paling banyak dikenal luas di berbagai wilayah di Indonesia. Pantun lahir dan berkembang di kalangan masyarakat yang akrab dengan alam, dan bentuk pewarisan pantun ini biasanya diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Perkembangan pantun selanjutnya sudah ditransformasikan dalam bentuk budaya tulisan, tidak lagi lisan seperti zaman dahulu.
Zaman dahulu pantun menduduki tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Melayu. Pantun banyak digunakan dalam permainan kanak-kanak, dalam percintaan, upacara peminangan dan pernikahan, nyanyian, dan upacara adat. Secara umum setiap tahap kehidupan masyarakat Melayu dihiasi oleh pantun.
Berdasarkan asal muasalnya, pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Dalam sejarah kesusastraan, pantun pertama kali muncul dari sejarah melayu dan hikayat-hikayat popular yang sezaman. Secara etimologi, kata pantun sendiri sebenarnya memiliki sejarah yang cukup panjang. bahkan di Indonesia pantun didefinisiskan dengan persamaan dari bahasa Jawa yaitu kata parik yang berarti pari, berarti paribasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu.
Bahkan banyak para ahli kesusatraan maupun bahasa mengemukakan pendapat mereka tentang apa itu pantun tersebut. Diantaranya menurut Dr. R. Brandstetter, seorang berkebangsaan Swiss yang ahli dalam perbandingan bahasa mengatakan bahwa kata pantun sendiri berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa Nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun berarti teratur; dalam bahasa Tagalog tonton berarti bercakap menurut aturan tertentu; dalam bahasa Jawa Kuno, tuntun berarti benang dan atuntun yang berarti teratur dan matuntun yang berarti memimpin; dalam bahasa Toba pantun berarti kesopanan atau kehormatan. Dalam bahasa Melayu, pantun berarti quatrain, yaitu sajak berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun berarti cerita panjang yang bersanjak dan diiringi oleh musik. Pendapat ini diamini oleh Winstedt, dimana menurut para ahli tersebut disimpulkan Pantun adalah dalam bahasa Nusantara, kata-kata yang mempunyai akar kata yang berarti "baris, garis", selanjutnya akan mempunyai arti yang baru yaitu "kata-kata yang tersusun" baik dalam bentuk prosa maupun puisi.
Contoh tentang kata cinta:
Fajar subuh sudahlah terbit
Tanda hari menjelang siang
Terbakar tubuh dadaku sakit
Adinda kini dipinang orang
Untuk apa orang ke hulu
Kalau klek sudah berlubang
Untuk apa hamba menunggu
Kalau adik sudah bertunang
Hari minggu jalan ke pasar
Disana belanja membeli udang
Hatiku pilu rasa terbakar
Bunga kupuja dipetik orang
Habislah buah pisang nangka
Pisang serawak tegak sebatang
Habislah tuah hilanglah muka
Pinangan awak ditolak orang
Galah bukan sebarang galah
Galah orang pemanjat pinang
Salah bukan sebarang salah
Salah abang lambat meminang
Contoh tentang Budi pekerti:
Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya
Bunga cina diatas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
Bahkan banyak pula contoh dari jenis maupun cari-ciri pantun yang dijadikan lagu untuk hiburan.
Dapatkan update tulisan pilihan dan artikel terbaru tentang pengertian, arti, definisi dari bermacam-macam hal setiap hari dari Pengertianartidefinisidari.blogspot.com. Terus Kunjungi website "Pengertianartidefinisidari.blogspot.com artikel pilihan", caranya klik link https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/, kemudian temukan pembahasan sesuai yang ingin dibaca. Anda bisa membagikan bacaan dari postingan kami sebagai referensi.
Isi artikel:
- ARTI PANTUN
- JENIS JENIS PANTUN
- CIRI-CIRI PANTUN
- CONTOH PANTUN
- PERBEDAAN PANTUN DAN SYAIR
- PERSAMAAN PANTUN DAN SYAIR
- PERAN PANTUN
- KESIMPULAN PANTUN ADALAH: PENGERTIAN, JENIS, CIRI-CIRI DAN CONTOH DARI PANTUN
1. ARTI PANTUN
Pantun adalah bentuk puisi lama (bahasa Inodnesia) melayu yang terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua yaitu berpola ab-ab dan mencakup pengertian bahwa pantun tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a, secara umum tiap baris terdiri atas empat perkataan. Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan dua baris berikutnya disebut isi pantun. Menurut asal usulnya, Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang paling banyak dikenal luas di berbagai wilayah di Indonesia. Pantun lahir dan berkembang di kalangan masyarakat yang akrab dengan alam, dan bentuk pewarisan pantun ini biasanya diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Perkembangan pantun selanjutnya sudah ditransformasikan dalam bentuk budaya tulisan, tidak lagi lisan seperti zaman dahulu.
Zaman dahulu pantun menduduki tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Melayu. Pantun banyak digunakan dalam permainan kanak-kanak, dalam percintaan, upacara peminangan dan pernikahan, nyanyian, dan upacara adat. Secara umum setiap tahap kehidupan masyarakat Melayu dihiasi oleh pantun.
Berdasarkan asal muasalnya, pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Dalam sejarah kesusastraan, pantun pertama kali muncul dari sejarah melayu dan hikayat-hikayat popular yang sezaman. Secara etimologi, kata pantun sendiri sebenarnya memiliki sejarah yang cukup panjang. bahkan di Indonesia pantun didefinisiskan dengan persamaan dari bahasa Jawa yaitu kata parik yang berarti pari, berarti paribasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu.
Bahkan banyak para ahli kesusatraan maupun bahasa mengemukakan pendapat mereka tentang apa itu pantun tersebut. Diantaranya menurut Dr. R. Brandstetter, seorang berkebangsaan Swiss yang ahli dalam perbandingan bahasa mengatakan bahwa kata pantun sendiri berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa Nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun berarti teratur; dalam bahasa Tagalog tonton berarti bercakap menurut aturan tertentu; dalam bahasa Jawa Kuno, tuntun berarti benang dan atuntun yang berarti teratur dan matuntun yang berarti memimpin; dalam bahasa Toba pantun berarti kesopanan atau kehormatan. Dalam bahasa Melayu, pantun berarti quatrain, yaitu sajak berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun berarti cerita panjang yang bersanjak dan diiringi oleh musik. Pendapat ini diamini oleh Winstedt, dimana menurut para ahli tersebut disimpulkan Pantun adalah dalam bahasa Nusantara, kata-kata yang mempunyai akar kata yang berarti "baris, garis", selanjutnya akan mempunyai arti yang baru yaitu "kata-kata yang tersusun" baik dalam bentuk prosa maupun puisi.
2. JENIS JENIS PANTUN
Jenis atau macam-macam pantun secara umum:- Pantun Agama;
- Pantun Adat;
- Pantun Budi;
- Pantun Jenaka;
- Pantun Kepahlawanan;
- Pantun Kias;
- Pantun Percintaan;
- Pantun Nasehat;
- Pantun Teka-teki;
- Pantun Peribahasa;
- Pantun Perpisahan.
3. CIRI-CIRI PANTUN
Ciri - ciri dari pantun secara umum:- Setiap bait terdiri dua baris.
- Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
- Bersajak a-a.
- Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b, a-a-b-b, a-b-b-a.
- Terdiri 4 baris dalam 1 bait.
- Baris pertama dankedua merupakan sampiran.
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
- 1 baris terdiri dari 8-12 suku kata.
4. CONTOH PANTUN
Contoh-contoh dari pantun secara umum:Contoh tentang kata cinta:
Fajar subuh sudahlah terbit
Tanda hari menjelang siang
Terbakar tubuh dadaku sakit
Adinda kini dipinang orang
Untuk apa orang ke hulu
Kalau klek sudah berlubang
Untuk apa hamba menunggu
Kalau adik sudah bertunang
Hari minggu jalan ke pasar
Disana belanja membeli udang
Hatiku pilu rasa terbakar
Bunga kupuja dipetik orang
Habislah buah pisang nangka
Pisang serawak tegak sebatang
Habislah tuah hilanglah muka
Pinangan awak ditolak orang
Galah bukan sebarang galah
Galah orang pemanjat pinang
Salah bukan sebarang salah
Salah abang lambat meminang
Contoh tentang Budi pekerti:
Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya
Bunga cina diatas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
5. PERBEDAAN PANTUN DAN SYAIR
Perbedaan-perbedaan dari pantun dan syair secara umum:- Pantun baris pertama dan kedua disebut sampiran / pembayang dan baris ketiga dan keempat disebut isi / maksud sampiran, sedangkan syair keempat baris adalah arti/maksud si pengarang.
- Pantun terdiri sampiran dan isi, sedangkan syair tidak terdapat sampiran dan isi.
- Pantun bahasanya boleh campur-campur, sedangkan syair bahasanya harus sama.
- Pantun berirama a-b-a-b / a-a-a-a, sedangkan syair berirama a-a-a-a.
- Sajak akhir berirama ab-ab pada pantun dan aa-aa pada syair. Pantun berisi sampiran dan isi sedangkan syair merupakan rangkaian cerita.
6. PERSAMAAN PANTUN DAN SYAIR
Persamaan-persamaan dari pantun dan syair secara umum:- Pantun dan syair biasanya terdiri dari 4 baris.
- Sama-sama terikat oleh irama sajak.
- Pantun dan syair adalah puisi lama.
- Tiap baris pantun dan syair terdiri dari 8-10 suku kata.
- Keduanya mempunyai baris yang sama dalam satu bait, yaitu 4 baris.
7. PERAN PANTUN
Peran pantun dalam kalangan masyarakat terdahulu yang pengertianartidefinisidari rangkum adalah:Untuk Mendidik
Masyarakat Melayu terutamanya golongan tua kaya dengan berbagai nasihat. Sebagai golongan yang berpengalaman 'makan garam' pastinya mereka mempunyai berbagai pengalaman hidup dan amat peka terhadap perubahan sesuatu perkara. Justru, jika mereka mendapati ada sesuatu perkara yang tidak kena atau bertujuan untuk memberikan peringatan kepada golongan muda atau kanak-kanak, mereka akan menggunakan pantun sebagai alat untuk menyampaikan nasihat dan didikan. Contohnya seperti pantun Melayu lama ini:Air melurut di tepian mandi,
Kembang berseri bunga senduduk;
Elok diturut resmi padi,
Semakin berisi semakin tunduk.
Untuk Mengungkapkan, Cinta, Rasa Kasih Sayang dan Rindu
Pantun Melayu juga digunakan untuk mngungkapkan perasaan cinta, kasih sayang dalam kalangan masyarakat Melayu tanpa melihat batasan usia maupun mangetakan cinta terutama kepada seorang pacar khususnya wanita, suami kepada isteri atau anak kepada ibu dan bapa. Pantun-pantun seperti ini akan dirangaki dengan kata-kata romantis nan indah, berbunga-bunga, puji-pujian yang menggambarkan perasaan kasih, sayang, cinta dan rindu yang diungkap mendalam. Sebagai contohnya:Ribu-ribu pokok mengkudu,
Cincin permata jatuh ke ruang;
Kalau rindu sebut namaku,
Air mata jangan dibuang.
Untuk Menyampaikan Rasa Penghargaan atau Terima Kasih
Masyarakat Melayu juga terkenal sebagai masyarakat yang memiliki budaya tahu mengenang budi dan jasa. Oleh itu, banyak dapat kita lihat pantun Melayu yang dicipta untuk menyampaikan rasa penghargaan dan terima kasih kepada meraka yang telah berjasa atau berbudi. Antara pantun yang popular sehingga sekarang ini adalah seperti pantun contoh ini:Pisang emas dibawa belayar,
Masak sebiji di atas peti;
Hutang emas boleh dibayar,
Hutang budi dibawa mati.
Untuk Sindiran
Pantun juga digunakan oleh masyarakat Melayu untuk menggambarkan rasa tidak puas hati terhadap sesuatu dengan bahasa yang menyindir halus juga terselubunh atau dengan kata lain secara tidak berterus terang. Melalui pantun, masyarakat dapat menyembunyikan perasaan kecewa walaupun ada kesal, dan dukacita terhadap sesuatu dengan penyusunan kata-kata halus yang indah. Hal ini bertujuan menghidari pertengkaran dan akhirnya menimbulkan kebencian diantara mereka. Perhatikan contoh dari pantun sindiran Melayu lama di bawah ini:Buah langsat kuning mencelah,
Senduduk tidak berbunga lagi;
Sudah dapat gading bertuah,
Tanduk tidak berguna lagi.
Untuk Menguji Kecerdasan
Pantun juga diciptakan dengan tujuan mengasah kecerdasan fikiran seperti teka-teki. Pantun-pantun teka-teki ini sangat disukai oleh anak-anak termasuk pelajar disekolah. Pantun yang menguji kecerdasan ini dinamakan pantun teka-teki. Contoh dari pantun teka teki adalah:Kalau tuan pergi ke kedai,
Belikan saya buah keranji;
Kalau tuan bijak pandai,
Apakah binatang keris di kaki?
Untuk Hiburan
Pantun juga dibuat oleh masyarakat Melayu untuk tujuan hiburan. Pada zaman dahulu, masyarakat Melayu akan berhibur dengan melafazkan pantun-pantun bersifat jenaka atau lelucon. Contohnya pantun jenaka:Tuan Puteri memasang panjut,
Dayang tolong menghalau lalat;
Kucing tidur bangkit terkejut,
Melihat tikus pandai bersilat.
Bahkan banyak pula contoh dari jenis maupun cari-ciri pantun yang dijadikan lagu untuk hiburan.
8. KESIMPULAN PANTUN ADALAH: PENGERTIAN, JENIS, CIRI-CIRI DAN CONTOH DARI PANTUN
Walaupun pentun memiliki peran sebagai alat komunikasi, namun penggunaan pantun di jaman now telah jarang digunakan. Tentu ini berpengaruh atau akan mengakibatkan tradisi kita sebagai bangsa Indonesia (Melayu) akan lenyap ditelan zaman. Pantun sangat terkenal pada zaman dahulu karena peranannya sangat penting sebagai satu alat komunikasi orang dahulu termasuk dalam situasi apapun.Dapatkan update tulisan pilihan dan artikel terbaru tentang pengertian, arti, definisi dari bermacam-macam hal setiap hari dari Pengertianartidefinisidari.blogspot.com. Terus Kunjungi website "Pengertianartidefinisidari.blogspot.com artikel pilihan", caranya klik link https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/, kemudian temukan pembahasan sesuai yang ingin dibaca. Anda bisa membagikan bacaan dari postingan kami sebagai referensi.
Post a Comment for "PANTUN ADALAH: PENGERTIAN, JENIS, CIRI-CIRI DAN CONTOH DARI PANTUN"