pengertianartidefinisidari.blogspot.com, - Nuzul Al-Quran atau umumnya ditulis Nuzulul Qur’an merupakan kalimat bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yakni Nuzul dan Al-Qur’an.
Kata Nuzul dalam bahasa arab berasal dari Madli Nazala yang meiliki arti ”Alhayuthu min uluwwin ilaa safalin” yang dalam pengertianartidefinisidari.blogspot.com secara umum berarti ”meluncur dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah.” Sedangkan Kata Qur’an berasal dari madli qara’a. Kata Al-Qur’an ini berbentuk mashdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru’un ( Yang dibaca ). Kemudian dipakai kata “Qur’an” itu untuk Al-Quran yang dikenal sekarang ini. Adapun definisi Al-Qur’an adalah ”Kalam Allah SWT, yang merupakan Mu’jizat yang diturunkan (di Wahyukan ) kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan Mutawatir serta membacanya adalah Ibadah.”
Jadi secara singkat, Pengertian Nuzulul Qur’an adalah ”Peristiwa diturunkannya wahyu Allah SWT (AL-Qur’an) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril as secara bertahap”.
Adapun yang dimaksud dengan ”Tahap-tahap turunnya Al-Qur’an” ialah tertib dari fase-fase disampaikan kitab Suci Al-Qur’an, mulai dari sisi Allah SWT hingga langsung kepada nabi Muhammad SAW. Kitab Suci ini tidak seperti Kitab-Kitab Suci sebelumnya. Sebab, Kitab Suci ini kebanyakan diurunkan secara bertahap-tahap, sehingga betul-betul menunjukkan kemu’jizatannya. Disamping itu, penyampaian Kitab Suci tersebut sangat luar biasa, yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab sebelumnya.
Tahap-tahap diturunkannya Al-Qur’an ada tiga fase atau tahapan, seperti yang akan dijelaskan berikut dengan dalil, cara-cara turun, dan hikmahnya :
1. Tahap Pertama, Al-qur’an diturunkan
Dalil yang mengisyaratkan bahwa Al-qur’an itu ditempatkan di Lauh mahfudh itu ialah keterangan Firman Allah SWT:
” Bahkan ( Yang didustakan mereka ) itu ialah Al-Qur’an yang mulia yang tersimpan di lauh mahfudh.” ( QS: AL'Buruj : 21 – 22 )
2. Tahapan Kedua Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah di Langit dunia.
Jadi, setelah berada di Lauh Mahfudh, Kitab Al-Qur’an itu turun ke Baitul Izzah di Langit Dunia atau Langit terdekat dengan bumi ini. Banyak dalil yang menerangkan penurunan Al-Qur’an tahapan kedua ini, baik dari ayat Al-Qur’an ataupun dari Hadits Nabi Muhammad SAW, diantaranya sebagai berikut :
Hadits Riwayat Hakim dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas RA dari Nabi Muhammad SAW yang bersabda :
Hadits Riwayat An-Nasa’i, Hakim, dan Baihaqi dari Ibnu Abbas RA. Beliau berkata :
Semua dalil ayat dan Hadits-Hadits tersebut diatas menunjukkan turunnya Al-Qur’an tahap kedua ini dan turunnya, yaitu secara sekaligus turun seluruh isi Al-Qur’an dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah dilangit dunia.
Dari Sama’ al-Dun-ya, atau tepatnya di Bait al-Izzah kemudian Malaikat Jibril membawa lafadh Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, secara berangsur-angsur. Dan lafadh yang dibawa Malaikat Jibril untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Kalam Allah yang disebut Al-Qur’an.
Baik Jibril yang menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW maupun Nabi Muhammad sendiri yang menerima Kalam Allah itu, sama sekali tidak mempunyai otoritas menyusun apalagi mengubahnya. Segala sesuatunya baik dalam susunan kalimat maupun maknanya merupakan wewenang Allah SWT. Dan susunan kalimat, berikut isi kandungan Al-Qur’an adalah Mu’jiz, artinya, susunan dan kata letak huruf-huruf Al-Qur’an adalah Mu’jizat yang tak tertandingi oleh susunan kata dan huruf mahluk manapun.
3. Tahapan Ketiga, Al-qur’an turun dari Baitul Izzah dilangit dunia langsung kepada Nabi Muhammad SAW.
Tahapan ini artinya, baik melalui perantaraan Malaikat Jibril, atau pun secara langsung ke dalam hati sanubari Nabi Muhammad SAW, maupun dari balik tabir.
Dalilnya, ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi, antara lain :
”Sesungguhnya Al-Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah SAW seraya berkata: ” Wahai Rasulullah, bagaimanakah wahyu itu datang kepadamu ? Maka Rasulullah SAW bersabda: ” kadang-kadang datang kepadaku seperti gemurunnya bunyi lonceng, dan itu paling berat bagiku. Maka begitu berhenti bunyi itu dariku, aku telah mengusai apa yang sudah diucapkannya. Dan kadang-kadang malaikat menyamar kepadaku sebagai laki-laki, lalu mengajak berbicara denganku. Maka aku kuasai apa yang dikatakannya.” Aisyah lalu berkata: ” Saya pernah melihat beliau wahyu pada hari yang sangat dingin, tetapi begitu selesai wahyu itu dari beliau, maka bercucurlah keringat dipelipis beliau.” ( H.R. Al-Bukhari ).
Jadi itulah beberapa penjelasan tentang apa pengertian daru Nuzulul Quran di bulan Ramadhan dalam tulisan pengertianartidefinisidari.blogspot.com semoga bermanfaat
Kata Nuzul dalam bahasa arab berasal dari Madli Nazala yang meiliki arti ”Alhayuthu min uluwwin ilaa safalin” yang dalam pengertianartidefinisidari.blogspot.com secara umum berarti ”meluncur dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah.” Sedangkan Kata Qur’an berasal dari madli qara’a. Kata Al-Qur’an ini berbentuk mashdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru’un ( Yang dibaca ). Kemudian dipakai kata “Qur’an” itu untuk Al-Quran yang dikenal sekarang ini. Adapun definisi Al-Qur’an adalah ”Kalam Allah SWT, yang merupakan Mu’jizat yang diturunkan (di Wahyukan ) kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan Mutawatir serta membacanya adalah Ibadah.”
Jadi secara singkat, Pengertian Nuzulul Qur’an adalah ”Peristiwa diturunkannya wahyu Allah SWT (AL-Qur’an) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril as secara bertahap”.
Adapun yang dimaksud dengan ”Tahap-tahap turunnya Al-Qur’an” ialah tertib dari fase-fase disampaikan kitab Suci Al-Qur’an, mulai dari sisi Allah SWT hingga langsung kepada nabi Muhammad SAW. Kitab Suci ini tidak seperti Kitab-Kitab Suci sebelumnya. Sebab, Kitab Suci ini kebanyakan diurunkan secara bertahap-tahap, sehingga betul-betul menunjukkan kemu’jizatannya. Disamping itu, penyampaian Kitab Suci tersebut sangat luar biasa, yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab sebelumnya.
Tahap-tahap diturunkannya Al-Qur’an ada tiga fase atau tahapan, seperti yang akan dijelaskan berikut dengan dalil, cara-cara turun, dan hikmahnya :
1. Tahap Pertama, Al-qur’an diturunkan
Dalil yang mengisyaratkan bahwa Al-qur’an itu ditempatkan di Lauh mahfudh itu ialah keterangan Firman Allah SWT:
” Bahkan ( Yang didustakan mereka ) itu ialah Al-Qur’an yang mulia yang tersimpan di lauh mahfudh.” ( QS: AL'Buruj : 21 – 22 )
2. Tahapan Kedua Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah di Langit dunia.
Jadi, setelah berada di Lauh Mahfudh, Kitab Al-Qur’an itu turun ke Baitul Izzah di Langit Dunia atau Langit terdekat dengan bumi ini. Banyak dalil yang menerangkan penurunan Al-Qur’an tahapan kedua ini, baik dari ayat Al-Qur’an ataupun dari Hadits Nabi Muhammad SAW, diantaranya sebagai berikut :
- Sesungguhnya Kami menurunkan-Nya ( Al-qur’an ) pada suatu malam yang diberkahi. ( QS. Ad-Dukhon : 3 ).
- Sesungguhnya Kami telah menurunkan-Nya ( Al-qur’an ) pada malam kemuliaan. ( QS. Al-Qadri : 1 ).
- ( Beberapa hari itu ) ialah Bulan Ramadlan, bulan yang didalamnya diturunkan permulaan ) Al-Qur’an ”. ( QS. Al-Baqarah : 185 ).
Hadits Riwayat Hakim dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas RA dari Nabi Muhammad SAW yang bersabda :
Al-Qur’an itu dipisahkan dari pembuatannya lalu diletakkan di Baitul Izzah dari langir dunia, kemudian mulailah malaikat jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW. ( HR. Hakim dari Ibnu Jubair dari Ibnu Abbas RA. ).
Hadits Riwayat An-Nasa’i, Hakim, dan Baihaqi dari Ibnu Abbas RA. Beliau berkata :
Al-Qur’an itu diturunkan secara sekaligus kelangit Dunia pada Malam Qadar, kemudian setelah itu diturunkan ( Sedikit demi sedikit ) selama 20 tahun. ( HR. An-Nasa’i dari Ibnu Abbas RA. ).
Semua dalil ayat dan Hadits-Hadits tersebut diatas menunjukkan turunnya Al-Qur’an tahap kedua ini dan turunnya, yaitu secara sekaligus turun seluruh isi Al-Qur’an dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah dilangit dunia.
Dari Sama’ al-Dun-ya, atau tepatnya di Bait al-Izzah kemudian Malaikat Jibril membawa lafadh Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, secara berangsur-angsur. Dan lafadh yang dibawa Malaikat Jibril untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Kalam Allah yang disebut Al-Qur’an.
Baik Jibril yang menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW maupun Nabi Muhammad sendiri yang menerima Kalam Allah itu, sama sekali tidak mempunyai otoritas menyusun apalagi mengubahnya. Segala sesuatunya baik dalam susunan kalimat maupun maknanya merupakan wewenang Allah SWT. Dan susunan kalimat, berikut isi kandungan Al-Qur’an adalah Mu’jiz, artinya, susunan dan kata letak huruf-huruf Al-Qur’an adalah Mu’jizat yang tak tertandingi oleh susunan kata dan huruf mahluk manapun.
3. Tahapan Ketiga, Al-qur’an turun dari Baitul Izzah dilangit dunia langsung kepada Nabi Muhammad SAW.
Tahapan ini artinya, baik melalui perantaraan Malaikat Jibril, atau pun secara langsung ke dalam hati sanubari Nabi Muhammad SAW, maupun dari balik tabir.
Baca:
Dalilnya, ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi, antara lain :
- ” Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas.” ( QS. Al-Baqarah: 99 ).
- ”Dia-lah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an, dan yang lain (ada ayat-ayat) yang mutasyabbihat.” ( QS. Ali Imran :7 ).
- ”Ia ( Alquran ) itu dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin(Jibrl) ke dalam hatimu ( Muhammad ) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang – orang yang memberi peringatan .” ( QS.Asy – Syu’ara :193 – 194).
”Sesungguhnya Al-Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah SAW seraya berkata: ” Wahai Rasulullah, bagaimanakah wahyu itu datang kepadamu ? Maka Rasulullah SAW bersabda: ” kadang-kadang datang kepadaku seperti gemurunnya bunyi lonceng, dan itu paling berat bagiku. Maka begitu berhenti bunyi itu dariku, aku telah mengusai apa yang sudah diucapkannya. Dan kadang-kadang malaikat menyamar kepadaku sebagai laki-laki, lalu mengajak berbicara denganku. Maka aku kuasai apa yang dikatakannya.” Aisyah lalu berkata: ” Saya pernah melihat beliau wahyu pada hari yang sangat dingin, tetapi begitu selesai wahyu itu dari beliau, maka bercucurlah keringat dipelipis beliau.” ( H.R. Al-Bukhari ).
Jadi itulah beberapa penjelasan tentang apa pengertian daru Nuzulul Quran di bulan Ramadhan dalam tulisan pengertianartidefinisidari.blogspot.com semoga bermanfaat
Post a Comment for "APA ARTI NUZULUL QUR'AN"