PENGERTIAN INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK PADA UNSUR CERITA

Arti instrinsik dan ekstrinsik Pada unsur cerita Pendek (Cerpen) - Mungkin Kamu pernah belajar Bahasa Indonesia khususnya kelas 8 SMP/MTs tentang bab Novel mengenai instrinsik dan ekstrinsik Pada unsur Cerpen, terkadang membikin bingung apa itu instrinsik dan ekstrinsik yang terdapat pada unsur sebuah cerita Pendek (Cerpen). Saking bingung dengan pengertian antara instrinsik dan ekstrinsik, tidak sedikit orang sering terbalik dengan arti Pengertian instrinsik dan ekstrinsik. Untuk lebih jelasnya tentang pengertian dari unsur unsur instrinsik dan ekstrinsik, berikut ulasannya. Novel, Cerpen, Unsur Cerpen pengertianartidefinisidari.blogspot.com


https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/

Arti instrinsik dan ekstrinsik Pada Unsur Cerpen (cerita Pendek)

Instrinsik dan ekstrinsik adalah bagian yang umum digunakan untuk membedakan bangunan atau sistem organisme dalam sebuah karya Sastra. Unsur sistem Instrinsik dan ekstrinsik ini biasanya memengaruhi karya yang ditulis.


Pertama Adalah Instrinsik. Maksud dari Instrinsik adalah unsur yang mempengaruhi cerpen atau novel dimana unsur tersebut berasal dari dalam cerita itu sendiri. Unsur intrinsik diibaratkan seperti sebuah komponen-komponen internal dari dalam bangunan. Unsur intrinsik memiliki beberapa elemen pembangun didalamnya diantaranya :
  1. Elemen Tema. Tema adalah gagasan inti yang melatarbelakangi jalannya suatu cerita dalam sebuah cerpen apa novel. Tema memiliki sifat umum yang dapat diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat, kisah pribadi dari pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain.
  2. Elemen Tokoh dan penokohan. Tokoh dan penokohan bisa dibilang merupakan bagian paling inti dari sebuah cerita dalam novel ataupun cerpen. Tokoh memiliki definisi yang berbeda dengan penokohan. Tokoh adalah sang pelaku cerita sedangkan penokohan adalah watak yang melekat pada setiap pelaku cerita yang membuat setiap pelaku memiliki ciri khas dan membuatnya berbeda satus ama lain. Dalam penokohan, terdapat empat kategori sifat yaitu protagonis, antagonis, tritagonis dan figuran.
  3. Elemen Alur. Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam sebuah alur, biasanya ditemukan tingkatan - tingkatan peristiwa yang membangun terjadinya sebuah cerita. Mereka adalah pengenalan, penanjakan konflik, klimaks, anti-klimaks, resolusi. Kemudia, alur juga dibagi menjadi tiga yaitu alur maju, alur mundur, alur maju-mundur.
  4. Elemen Setting. Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita tersebut. Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah cerita pendek. Ada 3 jenis latar dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan suasana.
  5. Elemen Sudut pandang. Sudut pandang adalah fokus penyampaian cerita dari dalam atau luar tokoh. Sudut pandang bisa dibagi menjadi dua yaitu orang pertama dan pihak dari luar cerita (narator, dll)
  6. Elemen Gaya bahasa. gaya bahasa adalah pemilihan kalimat (diksi) khas dari penulis yang memberikan karakter khusus dari sang penulis agar mudah dikenali oleh pembacanya.
  7. Elemen Amanat. Amanat adalah Pesan moral yang disampaikan dalam cerita.



Yang kedua adalah ekstrinsik. Untuk ekstrinsik adalah unsur dari laur cerpen atau novel yang mempengaruhi terbentuknya sebuah cerita. Unsur-unsur ekstrinsik memiliki beberapa elemen pembangun didalamnya diantaranya :
  1. Elemen Latar belakang pengetahuan penulis.
  2. Elemen Kondisi masyarakat saat penulis hidup.
  3. Elemen Nilai-nilai seperti agama, adat, sosial dan lainnya.



Bagaimana, sekarang sudah mengerti tentang maksud dari instrinsik dan ekstrinsik Pada unsur cerita Pendek (Cerpen).


Semoga bermanfaat!!

Post a Comment for "PENGERTIAN INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK PADA UNSUR CERITA"