Pengertian, Fungsi dan Metode Keseimbangan Lini - Line balancing merupakan cara pemberian tugas kepada sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan/berhubungan dalam suatu lintasan atau lini produksi dengan tujuan agar setiap stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dari stasiun kerja tersebut.
Menurut Gasperz (2000), line balancing adalah penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan banyaknya work station dan meminimumkan total harga idle time pada semua stasiun untuk tingkat output tertentu, yang dalam penyeimbangan tugas ini, kebutuhan waktu per unit produk yang di spesifikasikan untuk setiap tugas dan hubungan sekuensial harus dipertimbangkan.
Selain itu dapat pula dikatakan bahwa fungsi dari line balancing sebagai suatu teknik untuk menentukan product mix yang dapat dijalankan oleh suatu assembly line untuk memberikan fairly consistent flow of work melalui assembly line itu pada tingkat yang direncanakan.
Assembly line itu sendiri adalah suatu pendekatan yang menempatkan fabricated parts secara bersama pada serangkaian workstations yang digunakan dalam lingkungan repetitive manufacturing atau dengan pengertian yang lain adalah sekelompok orang dan mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu produk. Sedangkan idle time adalah waktu dimana operator/sumber-sumber daya seperti mesin, tidak menghasilkan produk karena: setup, perawatan (maintenance), kekurangan material, kekurangan perawatan, atau tidak dijadwalkan.
Permulaan munculnya persoalan line balancing berasal dari ketidak-seimbangan lintasan produksi yang berupa adanya work in process pada beberapa workstation. Dalam menyeimbangkan lini produksi dibutuhkan persyaratan umum yang harus digunakan dalam suatu keseimbangan lintasan produksi, yaitu dengan meminimumkan waktu menganggur (idle time) dan meminimumkan pula keseimbangan waktu senggang (balance delay).
Tujuan dari lintasan produksi yang seimbang adalah sebagai berikut:
Kesimpulan: Melakukan penerapan line balancing dalam perusahaan sangat perlu untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kinerja sehingga dapat memenuhi target dari permintaan pelanggan. Penerapan line balancing tidak hanya dapat dilakukan di manufaktur yang menerapkan lean manufacturing ataupun di area produksi, akan tetapi juga dapat dilakukan dalam perusahaan lainnya. Demikian artikel pengertianartidefinisidari.blogspot.com semoga bermanfaat!
Menurut Gasperz (2000), line balancing adalah penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan banyaknya work station dan meminimumkan total harga idle time pada semua stasiun untuk tingkat output tertentu, yang dalam penyeimbangan tugas ini, kebutuhan waktu per unit produk yang di spesifikasikan untuk setiap tugas dan hubungan sekuensial harus dipertimbangkan.
Selain itu dapat pula dikatakan bahwa fungsi dari line balancing sebagai suatu teknik untuk menentukan product mix yang dapat dijalankan oleh suatu assembly line untuk memberikan fairly consistent flow of work melalui assembly line itu pada tingkat yang direncanakan.
Assembly line itu sendiri adalah suatu pendekatan yang menempatkan fabricated parts secara bersama pada serangkaian workstations yang digunakan dalam lingkungan repetitive manufacturing atau dengan pengertian yang lain adalah sekelompok orang dan mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu produk. Sedangkan idle time adalah waktu dimana operator/sumber-sumber daya seperti mesin, tidak menghasilkan produk karena: setup, perawatan (maintenance), kekurangan material, kekurangan perawatan, atau tidak dijadwalkan.
Tujuan Penyeimbangan Lini Produksi
Tujuan line balancing adalah untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar work station, dimana setiap elemen tugas dalam suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa dalam beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik.Permulaan munculnya persoalan line balancing berasal dari ketidak-seimbangan lintasan produksi yang berupa adanya work in process pada beberapa workstation. Dalam menyeimbangkan lini produksi dibutuhkan persyaratan umum yang harus digunakan dalam suatu keseimbangan lintasan produksi, yaitu dengan meminimumkan waktu menganggur (idle time) dan meminimumkan pula keseimbangan waktu senggang (balance delay).
Tujuan dari lintasan produksi yang seimbang adalah sebagai berikut:
- Menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap workstation sehingga setiap workstation selesai pada waktu yang seimbang dan mencegah terjadinya bottle neck. Bottle neck adalah suatu operasi yang membatasi output dan frekuensi produksi.
- Menjaga agar pelintasan perakitan tetap lancar.
- Meningkatkan efisiensi atau produktifitas.
Metode Line Balancing
Dalam penyelesaian soal dengan menggunakan line balancing, dikenal 3 metode, yaitu:- Metode Heuristic, yaitu suatu metode yang berdasarkan pengalaman, intuisi atau aturan-aturan empiris untuk memperoleh solusi yang lebih baik daripada solusi yang telah dicapai sebelumnya, yang terdiri atas:
- Ranked Positional Weight/Hegelson and Birine.
- Kilbridge`s and Waste/Region Approach.
- Large Candidate Rule.
- Al Arcu`s.
- Metode Analitic atau matematis, yaitu metode penggambaran dunia nyata melalui simbol-simbol matematis berupa persamaan dan pertidaksamaan. Yang termasuk metode ini adalah Branch and Bound.
- Metode Simulasi, yaitu metode yang meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari interaksi komponen-komponennya. Karena tidak memerlukan fungsi-fungsi matematis secara eksplisit untuk merelasikan variabel-variabel sistem, maka model-model simulasi ini dapat digunakan untuk memecahkan sistem kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara matematis. Seperti:
- CALB (Computer Assembly Line Balancing or Computer Aided Line Balancing).
- ALBACA (Assembly Line Balancing and Control Activity).
- COMSOAL (Computer Method or Saumming Operation for Assemble).
Kesimpulan: Melakukan penerapan line balancing dalam perusahaan sangat perlu untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kinerja sehingga dapat memenuhi target dari permintaan pelanggan. Penerapan line balancing tidak hanya dapat dilakukan di manufaktur yang menerapkan lean manufacturing ataupun di area produksi, akan tetapi juga dapat dilakukan dalam perusahaan lainnya. Demikian artikel pengertianartidefinisidari.blogspot.com semoga bermanfaat!
Post a Comment for "ARTI, TUJUAN METODE LINE BALANCING DI PERUSAHAAN"