Definisi Nominalis, Definisi Realis, Definisi Praktis, dan Definisi Paradigmatis

Definisi Nominalis, Definisi Realis, Definisi Praktis, & Definisi Paradigmatis
Definisi Nominalis, Definisi Realis, Definisi Praktis, & Definisi Paradigmatis


Pengertian Arti Definisi Dari Nominalis

Definisi Nominalis ialah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Jadi, sekadar menjelaskan kata sebagai tanda, bukan menjelaskan hal yang ditandai. Definisi nominalis terutama dipakai pada permulaan sesuatu pembicaraan atau diskusi.


Definisi nominalis ada 6 macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik, definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi denotatif.


Dalam membuat definisi nominalis ada 3 syarat yang perlu diperhatikan, yaitu: jika sesuatu kata hanya mempunyai sesuatu arti tertentu harus selalu diikuti menurut arti dan pengertiannya yang sangat biasa, jangan menggunakan kata untuk mendefinisikan jika tidak tahu artinya secara tepat jika arti sesuatu istilah menjadi objek pembicaraan maka harus tetap diakui oleh kedua pihak yang berdebat.


Susanto dalam bukunya menjelaskan definisi nominalis merupakan penjelasan atas sesuatu istilah dengan menggunakan kata lain yang lebih dikenal. Definisi nominalis setidaknya dapat dibedakan menjadi dua yaitu definisi sinonim dan definisi etimologis. Pada definisi sinonim, penjelasan diberikan dengan menggunakan persamaan kata atau memberikan penjelasan dengan kata yang lebih dikenal. Contoh, harimau adalah binatang yang mirip kucing yang sangat besar. Sedangkan definisi etimologisnya merupakan penjelasan dengan cara mengetengahkan asal-usul istilahnya. Contoh, dalam menjelaskan kata demokrasi. Kata demokrasi berasal dari kata ‘demos’ dan ‘kratos’, demos artinya rakyat, dan kratos yang artinya kekuasaan. Jadi demokrasi artinya kekuasaan rakyat, atau kekuasaan yang berasal dari, oleh, dan untuk rakyat.


Definisi nominalis pada umumnya mudah disusun dengan mencarinya di kamus-kamus. Untuk para pemula dalam dunia ilmu membuat batasan telaah dengan menggunakan definisi nominalis dapat ditolerir. Akan tetapi bagi para ilmuwan lanjut, penggunaan definisi nominalis menjadi indikator lemahnya pengetahuan yang dimiliki oleh yang bersangkutan karena biasanya sesuatu istilah itu telah berkembang demikian pesat sehingga maknanya sudah bergeser jauh. Yang mungkin masih relevan bagi ilmuwan lanjut ini dengan menggunakan penjelasan ensiklopedia historis, ensiklopedia sistematis, atau handbook, juga menurut perkembangan konsep yang berbeda-beda antara para ahli. Perkembangan konsep tersebut dianjurkan didefinisikan dengan menggunakan definisi realis atau definisi praktis.


Pengertian Arti Definisi Dari Realis

Definisi Realis ialah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu istilah. Jadi, bukan sekadar menjelaskan istilah, tetapi menjelaskan isi yang dikandung oleh suatu istilah.


Definisi realis ada 2 macam sebagai berikut:
  • Definisi Esensial. Definisi esensial, yakni penjelasan dengan cara menguraikan bagian-bagian dasar yang menyusun sesuatu hal, yang dapat dibedakan antrra definisi analitik dan definisi konotatif. Definisi analitik, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian sesuatu benda yang mewujudkan esensinya. Definisi konotatif, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia.
  • Definisi Deskriptif. Definisi deskriptif, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan yang dibedakan atas dua hal, definisi aksidental dan definisi kausal. Definisi aksidental, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari halnya dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut, Definisi kausal, yakni penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi atau terwujud. Hal ini berarti juga memaparkan asal mula atau perkembangan dari hal-hal yang ditunjuk oleh suatu term.



Susanto dalam bukunya menjelaskan definisi realis memberikan penjelasan atau batasan berdasar isi yang terkandung dalam konsep yang didefinisikan. Menjelaskan isi dapat dilakukan secara analitik disebut definisi analitik. Pada definisi ini, isi konsep tersebut diurai menjadi bagian-bagian atau unsur-unsur. Contoh manusia adalah makhluk monodualis, memiliki jiwa dan raga yang menyatu.


Manajemen merupakan upaya untuk merencanakan, mengerahkan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, serta mengawasi kegiatan sejumlah orang dan barang untuk mencapai tujuan tertentu.


Definisi analitik menjadi definisi konotatif ketika isis konsep tersebut ditata dalam jenisnya dengan sifat pembedanya. Contoh, hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa. Apabila penataan dalam jenis disertakan pula sifat khususnya, maka definisi tersebut menjadi definisi aksidental. Contoh, manusia adalah zoon politicon. Aksidental disini bukan berarti kebetulan, melainkan spesifik karena hendak menampilkan pemikiran tentang manusia dalam telaah ilmu politik.


Antropologi ragawi akan menampilkan manusia sebagai pitecanthropus erectus, sejenis pitecanthropus yang tegak atau berdiri.


Definisi realis yang menampilkan penjelasan berdasar sifat-sifat esensialnya dan menjauh sifat nonesensial serta eksemplar, disebut definisi esensial. Untuk menjangkau definisi esensial, memang diperlukan penganalisaan seperti yang dilakukan pada pembuatan definisi analitis, definisi konotatif, dan definisi aksidental sehingga akan menjadi jelas mana yang sifat esensial dan yang bukan.


Definisi realis yang lebih supervisial adalah definisi deskriptif yang menampakkan isi dari suatu konsep tanpa upaya memilahkan jenis, pembeda yang spesifik ataupun yang esensial. Apa yang tampak dalam kejadian atau pengenalan umum disebut deskriptor dari konsep tersebut. Contoh handphone adalah telepon tanpa kabel yang bisa dibawa kemana-mana.


Definisi yang mendeskripsikan sejumlah konsep dalam tata pikir sebab akibat disebut kausul. Contoh, awan adalah air karena penyinaran air oleh matahari.


Pengertian Arti Definisi Dari Praktis

Definisi Praktis ialah penjelasan tentang sesuatu hal ditinjau dari segi kegunaan atau tujuan, yang dibedakan atas 3 macam, definisi operasional, definisi fungsional, dan definisi persuasif.


Definisi operasional, yakni penjelasan suatu term dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati. Definisi fungsional, yakni penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan atau tujuannya. Definisi persuasif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Definisi persuasif pada hakikatnya merupakan alat untuk membujuk atau teknik untuk menganjurkan dilakukannya perbuatan tertentu.


Susanto dalam bukunya menjelaskan tujuan praktis menjadi ciri khas penjelasannya. Definisi yang mementingkan praktis menjadi ciri khas penjelasannya. Definisi yang mementingkan praktis menjadi ciri khas penjelasannya. Definisi yang mementingkan penjelasan kegunaannya atau fungsional. Contoh, termometer adalah alat untuk mengetahui panas badan. Definisi tersebut menjadi definisi konotatif ketika orang berpikir hendak membedakan antara temperatur tubuh. Barometer adalah alat pengukur temperatur udara. Kegunaan praktis dari suatu definisi dapat pula ditampilkan berwujud definisi operasional.


Mungkin operasional dalam makna agar mudah terdeskripsikan ketika hendak digunakan untuk mengumpulkan data misalnya wanita karir adalah wanita yang menjalankan pekerjaan yang memberi efek pada status sosial dan ekonomi pada yang bersangkutan. Mungkin pula dalam makna menunjukkan cara pengujiannya, misalnya anak jenius adalah anak yang usia intelegensinya jauh di atas usia tahunnya, dan jauh di atas rata-rata anak cerdas.


Pengertian Arti Definisi Dari Paradigmatis

Dengan perkembangan tata pikir mutakhir sekarang ini, seperti berpikir morphogenetis, berpikir divergen, berpikir horizontal, berpikir kreatif, berpikir holografik, dan lain-lain. Selain itu, juga dengan tata pikir cukup kompleks baik pada tataran teoretik moral cultural, moral transenden, dan juga munculnya tata pikir kompleks yang operasional pragmatik maka tampaknya perlu dikenalkan klaster keempat dari definisi yaitu definisi paradigmatis.


Konstruk konsep yang diketengahkan tidak seluruhnya dapat ditata analitik hierarki, tidak seluruhnya ditata linier dan seterusnya. Misalnya, konflik menurut Dahrendorf adalah pertentangan yang dapat berfungsi positif; dapat pula negatif, dapat terjadi in-group atau out-group. Dapat individual ataupun institusional. Dalam definisi konflik menurut Dahrendorf terkandung banyak konsep; konsep konflik’ konsep fungsi positif dan negatif, konsep in-group, konsep proses pada latar individual, dan konsep latar institusional. Ramuan konsep-konsep tersebut tidak seluruhnya linier, ada unsur-unsur teoretis, ideologi, tetapi juga pragmatis. Karena itu, Noeng Muhadjir menawarkan satu klaster definisi lagi yaitu definisi paradigmatis.


Dalam merumuskan definisi ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan supaya definisi yang dirumuskan itu baik dan betul-betul mengungkapkan pengertian yang didefinisikan secara jelas dan mudah dimengerti.


Syarat-syarat definisi secara umum dan sederhana ada lima syarat, definisi harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikan, definisi harus merupakan suatu kesetaraan arti hal yang didefinisikan dengan yang untuk mendefinisikan, definisi harus menghindarkan pernyataan yang memuat istilah yang didefinisikan, definisi sedapat mungkin harus dinyatakan dalam bentuk rumusan yang positif, definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari rumusan yang kabur atau bahasa kiasan. Sedangkan menurut kamus besar DEFINISI sebagai berikut:
  1. kata, frasa, atau kalimat yg mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dr orang, benda, proses, atau aktivitas; batasan (arti);
  2. rumusan tt ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yg menjadi pokok pembicaraan atau studi; -- berputar definisi yg tidak dapat dipahami krn tidak ada yg diberi definisi, biasanya hanya diberi sinonim; definisi melingkar; -- biverbal definisi yg berupa sinonim atau padanan kata; -- demonstratif definisi yg berupa penunjukan objek, benda, atau peristiwa konkretnya; -- melingkar definisi berputar; -- metaforis definisi berupa pemberian kiasan atau tamsilnya; -- nominal definisi berupa makna kata dengan keterangan turunan dan pemakaian kata itu; -- ostensif cara menggambarkan suatu konsep dengan mengucapkannya, menunjuknya, atau mengisyaratkannya; -- riil proses atau hasil menyatakan makna kata dengan memerinci unsur-unsur konsepnya; men•de•fi•ni•si•kan v memberikan definisi; pen•de•fi•ni•si•an n proses, cara, perbuatan memberikan definisi


Baca juga PENGERTIAN, CIRI, MACAM, SYARAT DAN TUJUAN DARI DEFINISI

Mencari istilah Pengertian Arti Definisi Dari? Perlu lebih banyak pengertian dari kata-kata? Temukan apa yang dishare website PengertianArtiDefinisidari.blogspot.com, terbaru di Indonesia dan baca ribuan definisi lagi dan pencarian istilah selanjutnya! sebab Pengertianartidefinisidari merangkum semuanya secara jelas, lengkap, serta ringkas!


Penulis : Pengelola blog, pengertianartidefinisidari.blogspot.com
Sumber : Susanto, 2011. Filsafat Ilmu. Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Jakarta : Bumi Aksara

Post a Comment for "Definisi Nominalis, Definisi Realis, Definisi Praktis, dan Definisi Paradigmatis"