Erosi dan Abrasi adalah dua kata yang sering kita temui dalam ilmu tanah yang merupakan pengetahuan sosial. Untuk mendalami tentang arti pengikisan tanah terutama pertanian yang disebabkan oleh kedua kejadian ini, baik itu arti erosi maupun abrasi secara umum dan menurut para ahli berikut ini penjelasan lengkapnya di Pengertianartidefinisidari.blogspot.com:
Pengertianartidefinisidari, Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Dalam pengertian lebih sederhana, erosi merupakan peristiwa pengikisan tanah, sedimen, batuan, dan pertikel lain, akibat angin, air atau es dan kerekteristik hujan.
Menurut G. Kartasapoetra (1991: 48) menjelaskan bahwa erosi terdiri atas accelerated erosion (erosi yang dipercepat) dan normal erosion (erosi geologi).
Accelerated erosion (erosi yang dipercepat) biasa disebut erosi tanah merupakan bentuk erosi yang proses penghancuran tanah (batuan) jauh lebih cepat dibandingkan dengan pem bentukannya. Erosi tanah biasanya dipercepat oleh aktivitas manusia dalam menge lola lahan tanpa memperhatikan unsur-unsur kelestarian alam. Erosi jenis inilah yang sering kali menimbulkan permasalahan kerusakan sumberdaya lahan.
Proses terjadinya erosi dikemukakan oleh G.R. foster & L.D. meyer, (dalam G. Kartasapoetra, dkk, 1991: 41), bahwa erosi akan meliputi proses-proses:
Massa air yang mengalir, baik gerakan air di dalam tanah maupun di permukaan bumi berupa sungai atau air larian permukaan selamban apapun pasti memiliki daya kikis. Sedikit demi sedikit, air yang mengalir itu mengerosi batuan atau tanah yang dilaluinya. Semakin cepat gerakan air mengalir, semakin tinggi pula daya kikisnya. Oleh karena itu, sungai-sungai di wilayah perbukitan atau pegunungan yang alirannya deras memiliki lembah yang lebih curam dan dalam dibandingkan dengan sungai di wilayah dataran yang alirannya relatif tenang.
Secara umum dilihat dari tahapan kerusakan tanah yang terkikis, erosi air terdiri atas empat tingkatan, yaitu sebagai berikut.
Erosi oleh pengerjaan angin (deflasi) banyak terjadi di daerah gurun beriklim kering yang sering terjadi badai pasir yang dikenal dengan istilah harmattan atau chamsina. Pada saat kejadian angin kencang tersebut, butiran-butiran kerikil dan pasir yang terbawa angin akan mengikis bongkah batuan yang dilaluinya.
Erosi glasial (Glacial erosion) adalah bentuk pengikisan massa batuan oleh gletser, yaitu massa es yang bergerak. Gletser terdapat di wilayah kutub atau di pegunungan tinggi yang puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti Pegunungan Jayawijaya, Rocky, dan Himalaya. Massa gletser yang bergerak menuruni lereng pegunungan akibat gaya berat maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Massa batuan hasil pengikisan yang diangkut bersama-sama dengan gerakan gletser dinamakan morain.
Erosi oleh gelombang laut dinamakan pula abrasi atau erosi marin. Gelombang laut yang bergerak ke arah pantai mampu mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang di pantai, kemudian diangkut ke tempat-tempat lain di sekitarnya atau ke arah laut dan samudra.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan abrasi antara lain:
Bentang alam khas yang sering kita jumpai sebagai akibat adanya abrasi antara lain sebagai berikut.
Kesimpulan: Jadi sangat jelas bahwa erosi dan abrasi sangat berbeda dan perbedaan antara erosi dan abrasi sangat mencolok seperti penjelasan yang disebutkan diatas artikel Pengertianartidefinisidari.blogspot.com.
REFERENCE:
Kartasapoetra, G, dkk, Teknologi Konservasi Tanah dan Air, 1991, Rineka Cipta, Jakarta.
Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1998. Tanah dan Lingkungan. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen P dan K. Jakarta.
Definisi Erosi
Menurut G. kartasapoetra, dkk (1991: 35), erosi adalah pengikisan atau kelongsoran yang sesungguhnya merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan angin dan air, baik yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan atau perbuatan manusia.Pengertianartidefinisidari, Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Dalam pengertian lebih sederhana, erosi merupakan peristiwa pengikisan tanah, sedimen, batuan, dan pertikel lain, akibat angin, air atau es dan kerekteristik hujan.
Macam-macam Erosi
Erosi dalam bahasa Inggris disebut dengan erosion, berdasarkan kecepatannya terbagi menjadi 2 macam yaitu erosi tanah dan erosi geologi.Menurut G. Kartasapoetra (1991: 48) menjelaskan bahwa erosi terdiri atas accelerated erosion (erosi yang dipercepat) dan normal erosion (erosi geologi).
1. Accelerated Erosion (erosi yang dipercepat).
Erosi tanah adalah penyingkiran dan pengangkutan bahan dalam bentuk larutan atau suspensi dari tapak semula oleh pelaku berupa air mengalir (aliran limpasan), es bergerak atau angin (Tejoyuwono Notohadiprawiro, 1998: 74).Accelerated erosion (erosi yang dipercepat) biasa disebut erosi tanah merupakan bentuk erosi yang proses penghancuran tanah (batuan) jauh lebih cepat dibandingkan dengan pem bentukannya. Erosi tanah biasanya dipercepat oleh aktivitas manusia dalam menge lola lahan tanpa memperhatikan unsur-unsur kelestarian alam. Erosi jenis inilah yang sering kali menimbulkan permasalahan kerusakan sumberdaya lahan.
2. Normal Erosion (Erosi Geologi).
Erosi geologi merupakan bentuk pengikisan yang proses pengikisan atau penghancuran tanahnya relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Gejala alam ini dapat dikatakan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.Proses terjadinya erosi dikemukakan oleh G.R. foster & L.D. meyer, (dalam G. Kartasapoetra, dkk, 1991: 41), bahwa erosi akan meliputi proses-proses:
- Detachment atau pelepasan partikel-partikel tanah.
- Transportation atau penghanyutan partikel-partikel tanah.
- Deposition atau pengendapan partikel-partikel tanah yang telah dihanyutkan.
Klasifikasi Erosi
Erosi jika diklasifikasikan berdasarkan zat pelaku atau pengikisnya, yaitu:1. Erosi Air.
Contoh Gambar Erosi Air |
Massa air yang mengalir, baik gerakan air di dalam tanah maupun di permukaan bumi berupa sungai atau air larian permukaan selamban apapun pasti memiliki daya kikis. Sedikit demi sedikit, air yang mengalir itu mengerosi batuan atau tanah yang dilaluinya. Semakin cepat gerakan air mengalir, semakin tinggi pula daya kikisnya. Oleh karena itu, sungai-sungai di wilayah perbukitan atau pegunungan yang alirannya deras memiliki lembah yang lebih curam dan dalam dibandingkan dengan sungai di wilayah dataran yang alirannya relatif tenang.
Secara umum dilihat dari tahapan kerusakan tanah yang terkikis, erosi air terdiri atas empat tingkatan, yaitu sebagai berikut.
- Erosi Percik (Splash Erosion). Erosi percik merupakan bentuk pengikisan tanah oleh percikan air hujan. Pada saat titik air hujan memercik ke permukaan tanah, butiran-butiran air akan menumbuk kemudian mengikis partikel tanah serta memindahkannya ke tempat lain di sekitarnya.
- Erosi Lembar (Sheet Erosion). Erosi lembar merupakan tahapan kedua dari erosi air. Pada tahapan ini, lapisan tanah paling atas (top soil) yang kaya akan bahan humus penyubur tanah hilang terkikis sehingga tingkat kesuburan dan produktivitasnya mengalami penurunan.
- Erosi Alur (Riil Erosion). Jika proses erosi lembar terus berlangsung maka pada permukaan tanah akan terbentuk alur-alur yang searah dengan kemiringan lereng. Alur-alur erosi ini merupakan tempat air mengalir dan mengikis tanah.
- Erosi Parit (Gully Erosion). Pada tahap ini alur-alur erosi berkembang menjadi parit-parit atau lembah yang dalam berbentuk huruf U atau V. Erosi parit banyak terjadi di wilayah yang memiliki kemiringan tinggi dengan tingkat penutupan vegetasi sangat sedikit.
2. Erosi Angin.
Contoh Gambar Erosi Angin |
Erosi oleh pengerjaan angin (deflasi) banyak terjadi di daerah gurun beriklim kering yang sering terjadi badai pasir yang dikenal dengan istilah harmattan atau chamsina. Pada saat kejadian angin kencang tersebut, butiran-butiran kerikil dan pasir yang terbawa angin akan mengikis bongkah batuan yang dilaluinya.
3. Erosi Glasial.
Contoh Gambar Erosi Glasial |
Erosi glasial (Glacial erosion) adalah bentuk pengikisan massa batuan oleh gletser, yaitu massa es yang bergerak. Gletser terdapat di wilayah kutub atau di pegunungan tinggi yang puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti Pegunungan Jayawijaya, Rocky, dan Himalaya. Massa gletser yang bergerak menuruni lereng pegunungan akibat gaya berat maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Massa batuan hasil pengikisan yang diangkut bersama-sama dengan gerakan gletser dinamakan morain.
4. Erosi Gelombang Laut.
Contoh Gambar Erosi Gelombang Laut |
Erosi oleh gelombang laut dinamakan pula abrasi atau erosi marin. Gelombang laut yang bergerak ke arah pantai mampu mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang di pantai, kemudian diangkut ke tempat-tempat lain di sekitarnya atau ke arah laut dan samudra.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan abrasi antara lain:
- Kekerasan batuan. Semakin keras jenis batuan yang ada di pantai, semakin tahan terhadap erosi.
- Gelombang laut. Semakin besar gelombang yang bergerak ke arah pantai, semakin besar kemungkinannya untuk mengerosi wilayah pantai.
- Kedalaman laut di muka pantai. Jika laut yang terletak di muka pantai merupakan laut dalam, gelombang laut yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan laut yang dangkal, sehingga kekuatan erosi akan lebih besar.
- Jumlah material yang dibawa gelombang terutama kerikil dan pasir. Semakin banyak material yang diangkut semakin kuat daya abrasinya.
Bentang alam khas yang sering kita jumpai sebagai akibat adanya abrasi antara lain sebagai berikut.
- Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam sampai tegak.
- Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff.
- Dataran Abrasi, yaitu hamparan wilayah dataran akibat abrasi. yang dapat dilihat dengan jelas saat air laut surut.
- Gua laut (Sea Cave).
Kesimpulan: Jadi sangat jelas bahwa erosi dan abrasi sangat berbeda dan perbedaan antara erosi dan abrasi sangat mencolok seperti penjelasan yang disebutkan diatas artikel Pengertianartidefinisidari.blogspot.com.
REFERENCE:
Kartasapoetra, G, dkk, Teknologi Konservasi Tanah dan Air, 1991, Rineka Cipta, Jakarta.
Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1998. Tanah dan Lingkungan. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen P dan K. Jakarta.
Post a Comment for "DEFINISI, MACAM SERTA DAMPAK EROSI DAN ABRASI"