PENGERTIAN SENI RUPA 2 DIMENSI, CIRI, UNSUR SERTA CONTOH GAMBARNYA

Pengertian, Definsi, Arti - Benda seni rupa 2 Dimensi adalah seni rupa yang dibatasi dengan 2 sisi yaitu panjang, dan lebar. Seni rupa 2 dimensi dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni tidak memiliki ruang atau volume. Sebagai gambaran selain karya seni rupa 2 dimensi (2D) kita juga mengenal karya seni rupa 3 dimensi. Tentu mereka memiliki perbedaan signifikan jika dilihat dari simbol, media, unsur, bahan maupun jenisnya.


Untuk lebih mengerti tentang bentuk istilah seni rupa 2 dimensi, ciri, unsur serta contoh gambar benda dari karya seni rupa 2 dimensi ini, simak ulasannya. pengertianartidefinisidari.blogspot.com

https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/


SENI RUPA DUA DIMENSI

Bentuk dua dimensi bisa motif dan relief. Mereka juga hanya memiliki panjang, dan lebar. Permukaan bentuk dapat dijelaskan dalam hal karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang.

Baca: MOTIF-MOTIF GAMBAR DEKORATIF

Banyak ahli memiliki pandangan berbeda tentang definisi seni 2D. Jika kita memilih untuk menerima bahwa semua lukisan, poster, kaligrafi, mozaik, semua jenis karya seni yang dapat disentuh atau dilihat dari satu sisi, adalah seni dua dimensi, maka kita dapat mengatakan seni 2D sama tuanya dengan seni itu sendiri.

Baca: APA YANG DIMAKSUD DENGAN IKLAN, SLOGAN DAN POSTER

Untuk bahasa yang lebih mudahnya objek dengan dua dimensi yang tidak memiliki kesan ruang dan kedalaman, seperti objek apa pun di dunia nyata. Contoh: Karikatur adalah dua dimensi.


CIRI CIRI SENI RUPA 2 DIMENSI

Adapun seni rupa dua dimensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki panjang, lebar


2. tidak memiliki kesan kedalaman


3. Hanya bisa dilihat dari satu sudut pandang, yakni depan.


Apabila ditinjau dari jenis Prinsipnya, ada delapan Prinsip benda yang biasa dituangkan dalam gambar dua dimensi (2D). Delapan Prinsip yang dimaksud;


1. Prinsip Kesatuan

Kesatuan (unity) adalah prinsip yang menunjang bagaimana unsur-unsur dalam seni rupa saling berpadu satu sama lain sehingga saling menunjang dalam membangun sebuah komposisi yang menarik dan indah. kesatuan yang menjadikan sebauh karya seni bernilai estetis.


2. Prinsip Keselarasan

Keselarasan adalah Prinsip suatu kesatuan unsur-unsur karya seni rupa hanya akan dikatakan indah dan memiliki nilai estetis bila berpadu dan selaras. Keselarasan atau harmonis adalah kaitan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk, pencahayaan, warna dalam menciptakan keindahan.

https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/
Contoh gambar prinsip dua dimensi


3. Prinsip Penekanan

Penekanan (kontras) adalah prinsip yang mendasari kesan perbedaan dari dua unsur yang berlawanan dan saling berdekatan. Penekanan akan membuat sebuah karya seni tidak monoton. Dengan memberikan perbedaan yang mencolok pada bentuk, warna, dan ukuran sebuah karya seni akan terlihat lebih menarik.


4. Prinsip Irama

Irama (rythm) adalah prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur. Pengulangan unsur-unsur seni rupa yang diatur bisa berupa garis, bentuk, atau variasi warna. Pengulangan yang dilakukan secara bervariasi akan menghasilkan irama harmonis yang dapat meningkatkan nilai estetika karya seni.


5. Prinsip Gradasi

Gradasi adalah susunan warna yang didasari pada tingkatan tertentu pada sebuah karya seni. contoh gradasi paling sering diterapkan dalam pembuatan mozaik, karikatur, lukisan, dan karya seni rupa lainnya. Gradasi membuat sebuah karya menjadi lebih hidup.

PENGERTIAN SENI RUPA 2 DIMENSI, CIRI, UNSUR SERTA CONTOH GAMBARNYA


6. Prinsip Kesebandingan

Kesebandingan (Proporsi) adalah prinsip seni rupa yang mengacu pada keteraturan dan penyesuaian dari wujud karya seni rupa yang diciptakan. Contohnya, dalam menggambar manusia, pelukis harus menyesuaikan ukuran organ tubuh manusia tersebut.


7. Prinsip Komposisi

Komposisi menjadi prinsip yang paling penting dalam mendasari keindahan sebuah karya seni. Komposisi merupakan organisasi dari unsur-unsur seni rupa yang disusun menjadi teratur, serasi, dan menarik.


8. Prinsip keseimbangan

Keseimbangan (balance) adalah prinsip yang bertanggungjawab pada kesan dari suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yang diatur sedemikian rupa melalui prinsip keseimbangan akan menjadi daya tarik bagi para penikmat karya seni.


UNSUR UNSUR SENI RUPA 2 DIMENSI

Adapun unsur-unsur seni rupa 2 dimensi yang harus diketahui dari:


1. Titik /Bintik.

Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud objek dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda. Titik yang membesar biasa disebut bintik.


2. Garis.

Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu. Garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya.


Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh simbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya.


3. Bidang.

Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume.


Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran. Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.


4. Bentuk.

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.


5. Tekstur.

Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan.


Ada dua jenis tekstur, yaitu :
  • tekstur nyata, yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan.
  • tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.



6. Warna.

Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi.


Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna.


Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya:
  • Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
  • Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, contohnya warna ungu, oranye (jingga), dan hijau,
  • Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder,
  • Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain,
  • Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, contohnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.



7. Gelap Terang.

Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.


8. Ruang (kedalaman).

Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.


Demikianlah tentang seni rupa 2 dimensi, ciri, unsur serta contoh gambarnya semoga bermanfaat bagi pengunjung pengertianartidefinisidari.blogspot.com

Post a Comment for "PENGERTIAN SENI RUPA 2 DIMENSI, CIRI, UNSUR SERTA CONTOH GAMBARNYA"