Perkembangan anak. PengertianArtiDefinisiDari/psikologi |
PengertianArtiDefinisiDari.blogspot.com - Sebagian besar psikolog terutama kognitivis (ahli psikologi kognitif) berkeyakinan bahwa proses perkembangan kognitif manusia mulai berlangsung sejak ia baru lahir. Bekal dan modal dasar perkembangan manusia, yakni kapasitas motor dan kapasitas sensori dipengaruhi oleh aktivitas rana kognitif, meskipun cara dan intensitas pendayagunaan kapasits tersebut belum jelas. Namun yang lebih mendekati kapasitas dan dapat dipedomani ialah hasil-hasil riset para ahli psikologi kognitif yang menyimpulkan bahwa aktifitas ranah kognitif manusi itu pada prinsipnya sudah berlangsung sejak masa bayi yakni rentang kehidupan antara 0- 2 tahun.
Implikasi pokok dari hasil-hasil riset kognitif menurut Bower sebagaimana yang dikutip Daehler dan Bukatko (1985) ialah bahwa manusia. begins life as an extremely competent social organizm, an extremely competent learning organism, an extremely perceiving organism.
Artinya, bayi manusia memulai kehidupan sebagai organisme sosial (makhluk hidup bermasyarakat) yang betul-betul berkemampuan, sebagai makhluk hidup yang betul-betul mampu belajar dan sebagai makhluk hidup betul-betul yang mampu memahami.
Landasan dasar teori Jean Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan.
1. Tahap sensory – motor yakni ranah kognitif yang terjadi pada usia 0 – 2 tahun.
Pada usia ini intelegensi yang dimiliki anak tersebut masih berbentuk primitif dalam arti masih didasarkan pada prilaku terbuka. Meskipun primitif dan terkesan intelegensi dasar yang amat berarti karena ia menjadi fondasi untuk tipe-tipe intelegensi tertentu yang akan dimiliki anak tertentu.Integensi sensori motor di pandang sebagai intelegensi praktis yang berfaidah bagi anak usia 0 – 2 tahun untuk belajar berbuat terhadap lingkungannya sebelum ia mampu berfikir mengenal hal yang sedang ia perbuat. Setiap bayi sejak usia dua minggu sudah mampu menemukan puting susu ibunya, dan selanjutnya ia belajar mengenal sifat, keadaan dan cara yang efektif untuk mengisap sumber makanan dan minumannya itu.
2. Tahap pra-operational yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 2 – 7 tahun.
Perkembangan ini bermula pada saat anak telah memiliki penguasaan sempurna mengenai object permanence. Artinya anak tersebut sudah memiliki kesadaran akan tetapeksisnya, suatu benda yang harus ada atau biasa ada, walaupun benda tersebut sudah ia tinggalkan atau sudah tak dilihat dan tak didengar lagi. Jadi eksistensi benda tersebut berbeda dengan pereode sensor motor, tidak lagi tergantung pada pengamatan belaka.Dalam tahap pra-operational ini diperolehnya kemampuan berbahasa dan mengekspresikan kalimat-kalimat pendek efektif. Pengamatan dan pemahaman anak terhadap situasi lingkungan yang ia tanggapi sangat dipengaruhi oleh watak egocentrism (egosentrisme). Maksudnya anak tersebut belum bisa memahami pandangan orang lain yang berbeda dengan pandangan sendiri. Gejala egosentrisme ini di sebabkan oleh terbatasnya conservation, yakni operasi kognitif yang berhubungan dengan pemahaman anak terhadap aspek dan dimensi kuantitatif materi lingkungan yang ia respon.
3. Tahap Concrete operational yang terjadi pada usia 7 – 11 tahun.
Dalam periode konkret operasional yang berlangsung hingga usia menjelang remaja, anak memperoleh tambahan kemampuan yang disebut system of operations (satu langkah berfikir). Kemampuan satuan langkah berfikir ini berfaedah bagi anak untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri.Satuan langkah berfikir anak terdiri atas aneka ragam operation (tatanan langkah) yang masing-masing berfungsi sebagai skema kognitif husus yang merupakan perbuatan intern yang tertutup (interiorized action) yang dapat dibolak-balik atau ditukar dengan operasi-operasi lainnya. Satuan langkah berpikir anak kelak akan menjadi dasar terbentuknya intelegensi intuitif. Intelegensi menurut Piaget bukan sifat yang biasanya digambarkan dengan skor IQ itu. Intelegensi adalah proses tahapan atau langkah operasional tertentu yang mendasari semua pemikiran dan pengetahuan manusia, disamping merupakan proses pembentukan pemahaman.
Dalam intelegensi operasional anak anak yang sedang berada pada tahap konkret operasional terdapat sistem operasi kognitif yang meliputi : 1) Conservation 2) Addition 3) Multiplication of classes.
Pemahaman terhadap aspek kuantitatif materi, pemahaman terhadap penambahan golongan benda, dan pemahaman terhadap pelipat gandaan golongan benda merupakan ciri khas perkembangan kognitif anak berusia 7- 12 tahun.
Baca Juga: 5 DEFINISI PERKEMBANGAN MENURUT PARA AHLI
4. Tahap formal operational yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 11 -15 tahun.
Dalam perkembangan tahap ahir ini seorang remaja telah memilki kemampuan mengkoordinasikan baik secara serentak maupun berurutan, dua ragam kognitif yakni : 1) kapasitas menggunakan hipotesis, 2) kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Dengan kapasitas menggunakan hipotesis (anggapan dasar), seorang remaja akan mampu berpikir hipotesis, yakni berpikir mengenai sesuatu hususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang ia respon. Sementara itu dengan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak, remaja tersebut akan mampu mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak seperti ilmu agama, matematika dan ilmu-ilmu abstrak lainnya dengan luas dan lebih mendalam. Seorang remaja yang telah berhasil menempuh proses perkembangan formal operasional secara kognitif dapat dianggap telah mulai dewasa.Ranah kognitif meliputi enam jenjang proses berpikir yaitu :
- Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
- Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dariingatan atau hafalan.
- Penerapan (Aplication) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menngunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metod, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya dalam situasi yang baru dan kokret.
- Analisis (Analysis) mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.
- Evaluasi (Evaluation) adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi. Penilaian atau evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan atau kreteria yang ada.
Itulah artikel yang dapat dibagikan Pengertianartidefinisidari.blogspot.com terkait "landasan dasar teori perkembangan kognitif pada anak menurut para ahli"
Baca Juga: Pengertian dan Cara Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Mencari makna kata-kata? Perlu lebih banyak PengertianArtiDefinisidari? Temukan website PengertianArtiDefinisidari.blogspot.com, terbaru di Indonesia dan baca ribuan definisi lagi dan pencarian istilah selanjutnya! sebab Pengertianartidefinisidari merangkum semuanya secara jelas, lengkap, serta ringkas!
Post a Comment for "LANDASAN DASAR TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT PARA AHLI"