PENGERTIANARTIDEFINISIDARI: Sudahkah Anda mengetahui apa yang dimaksud tentang Pengertian pesantren, kyai, dan santri ? Jika Anda belum jelas tentang Pengertian pesantren, kyai, dan santri secara umum maupun pendapat para ahlinya, Anda bisa baca artikel bawah ini karena pengertianartidefinisidari.blogspot.com akan singakt membahas tentang pengertian pesantren, kyai, dan santri, dan cirinya.
Pada umumnya sebutan kata kiai sangat populer digunakan di kalangan komunitas santri. Ini dikarenakan Kyai merupakan elemen sentral dalam kehidupan pesantren, tidak saja karena kyai yang menjadi penyangga utama kelangsungan sistem pendidikan di pondok pesantren, tetapi juga karena sosok kiai merupakan cerminan dari nilai yang hidup di lingkungan komunitas santri. Kedudukan dan pengaruh kyai terletak pada keutamaan yang dimiliki pribadi kyai, yaitu penguasaan dan kedalaman ilmu agama, kesalehan yang tercermin dalam sikap dan perilakunya sehari-hari yang sekaligus mencerminkan nilai-nilai yang hidup dan menjadi ciri dari pesantren seperti ikhlas, tawadhu`, dan orientasi kepada kehidupan ukhrowi untuk mencapai riyadhah. Ini juga mendefinisikan bahwa Kyai merupakan elemen yang paling esensial dari suatu pesantren.
Menurut Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) menyebutkan ciri-ciri Santri Indonesia diantaranya:
Adapun macam-macam Santri menurut para ahli seperti Zamakhsyari Dhofir dalam Harun Nasutionet (1993) santri dapat dikelompokkan beberapa bagian yaitu :
Sedangkan Arifin dan Sunyoto menemukan bentuk kelompok santri yang lain ialah:
Baca:
Mungkin hanya itu yang dapat pengertianartidefinisidari ulas mengenai Pengertian pesantren, kyai, dan santri, dan cirinya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR PUSTAKA PENGERTIANARTIDEFINISIDARI.BLOGSPOT.COM
Djamas, Nurhayati. 2008. Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca kemerdekaan. Jakarta : PT RajaGrafinda Persada
Lubis, Akhyar Saiful. 2007. Konseling Islami Kyai dan Pesantren. Yogyakarta: eLSAQ Press
Nasutionet, Harun. 1993. al, Ensiklopedia Islam. Jakarta: Depag RI
Noeh, Munawar Fuad dan Mastuki (Ed). 2002. Menghidupkan Ruh Pemikiran KH. Achmad Siddiq. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Rasyid, Hamdan. 2007. Bimbingan Ulama; Kepada Umara dan Umat. Jakarta: Pustaka Beta
PENGERTIAN PESANTREN, KYAI, DAN SANTRI
Pengertian Santri
Santri adalah adalah murid pesantren yang biasanya tingggal di asrama atau pondok untuk mendalami ilmu agama Islam. Berikut beberapa pendapat menurut para pakar atau ahli:- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata santri berarti:
- Orang yg mendalami agama Islam;
- Orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh (orang yang saleh);
- Orang yang mendalami pengajiannya dalam agama islam dengan berguru ketempat yang jauh seperti pesantren dan lain sebagainya.
- Menurut Nurkholis Madjid dalam Yasmadi (2005) berpendapat bahwa kata santri berasal dari kata ‘Cantrik’ (bahasa sansekerta atau jawa), yang berarti orang yang selalu mengikuti guru. Sedang versi yang lainya menganggap kata ‘santri’ sebagai gabungan antara kata ‘saint’ (manusia baik) dan kata ‘tra’ (suka menolong).
- Menurut C. C Berg dalam Babun Suharto (2011) berpendapat bahwa kata santri berasal dari bahasa India, shastri, yaitu orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu.
- Menurut A. H. John dalam Babun Suharto (2011) berpendapat bahwa kata santri berasal dari Bahasa Tamil yang berarti guru mengaji
Pengertian Kyai
Kyai atau kiai adalah orang yang memiliki keilmuan dibidang agama Islam, amalan dan akhlak yang sesuai dengan ilmunya. Berikut beberapa pendapat menurut para pakar atau ahli:- Menurut Saiful Akhyar Lubis (2007), berpendapat bahwa Kyai adalah tokoh sentral dalam suatu pondok pesantren, maju mundurnya pondok pesantren ditentukan oleh wibawa dan kharisma sang kyai. Karena itu, tidak jarang terjadi, apabila sang kyai di salah satu pondok pesantren wafat, maka pamor pondok pesantren tersebut merosot karena kyai yang menggantikannya tidak sepopuler kyai yang telah wafat itu.
- Menurut Abdullah ibnu Abbas dalam Hamdan Rasyid (2007), berpendapat bahwa kyai adalah orang-orang yang mengetahui bahwa Allah SWT adalah Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu.
- Menurut Mustafa al-Maraghi, menyatakan bahwa sebenarnya kyai adalah orang-orang yang mengetahui kekuasaan dan keagungan Allah SWT sehingga mereka takut melakukan perbuatan maksiat.
- Menurut Sayyid Quthb mengartikan bahwa kyai adalah orang-orang yang memikirkan dan menghayati ayat-ayat Allah yang mengagumkan sehingga mereka dapat mencapai ma`rifatullah secara hakiki.
- Menurut Nurhayati Djamas (2008) berpendapat dengan mengatakan bahwa kyai adalah sebutan untuk tokoh ulama atau tokoh yang memimpin pondok pesantren.
Pada umumnya sebutan kata kiai sangat populer digunakan di kalangan komunitas santri. Ini dikarenakan Kyai merupakan elemen sentral dalam kehidupan pesantren, tidak saja karena kyai yang menjadi penyangga utama kelangsungan sistem pendidikan di pondok pesantren, tetapi juga karena sosok kiai merupakan cerminan dari nilai yang hidup di lingkungan komunitas santri. Kedudukan dan pengaruh kyai terletak pada keutamaan yang dimiliki pribadi kyai, yaitu penguasaan dan kedalaman ilmu agama, kesalehan yang tercermin dalam sikap dan perilakunya sehari-hari yang sekaligus mencerminkan nilai-nilai yang hidup dan menjadi ciri dari pesantren seperti ikhlas, tawadhu`, dan orientasi kepada kehidupan ukhrowi untuk mencapai riyadhah. Ini juga mendefinisikan bahwa Kyai merupakan elemen yang paling esensial dari suatu pesantren.
Pengertian dari Pesantren
Pesantren, kerap diartikan sebagai asrama tempat santri atau tempat murid- murid belajar mengaji dan sebagainya (KBBI, 2005). Dalam komunitas pesantren ada santri, ada kiai. Berikut beberapa pendapat menurut para pakar atau ahli:- Menurut Zarkasy (1998 ), berpendapat bahwa asal kata pesantren berasal dari kata ”santri” yang mendapat imbuhan awalan ”pe” dan akhiran ”an” yang menunjukkan tempat, maka artinya adalah tempat para santri. Terkadang pula pesantren dianggap sebagai gabungan dari kata ”santri” (manusia baik) dengan suku kata ”tra” (suka menolong) sehingga kata pesantren dapat diartikan tempat pendidikan manusia baik-baik.
- Menurut Dhofier (1994) mendefinisikan bahwa pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.
- Menurut Nasir (2005) mendefinisikan bahwa pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam.
- Menurut Team Penulis Departemen Agama (2003) dalam buku Pola Pembelajaran Pesantren mendefinisikan bahwa pondok pesantren adalah pendidikan dan pengajaran Islam di mana di dalamnya terjadi interaksiantara kiai dan ustdaz sebagai guru dan para santri sebagai murid dengan mengambil tempat di masjid atau di halaman-halaman asrama (pondok) untuk mengkaji dan membahas buku-buku teks keagamaan karya ulama masa lalu. Dengan demikian, unsur terpenting bagi pesantren adalah adanya kiai, para santri, masjid, tempat tinggal (pondok) serta buku-buku (kitab kuning).
- Menurut Rabithah Ma‟ahid Islamiyah (RMI) berpendapat bahwa pesantren merupakan lembaga tafaqquh fi al-dîn yang mengemban misi meneruskan risalah Muhammad SAW sekaligus melestarikan ajaran Islam yang berhaluan Ahlu al-sunnah wa al- Jamã’ah ‘alã Tarîqah al-Maz|ãhib al-‘Arba’ah.
- Menurut Mastuhu (1994) berpendapat bahwa pondok pesantren berarti lembaga tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam (tafaqquh fi al-dîn) dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari.
- Menurut Arifin (1995: 240) mendefinisikan pondok pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (kampus) di mana menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari kepemimpinan (leadership) seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal.
CIRI-CIRI PESANTREN, KYAI, DAN SANTRI
Ciri-ciri dari Pesantren
Pesantren memiliki 5 elemen dasar dengan ciri-ciri sebagi berikut:- Pondok. Pondok merupakan asrama bagi para santri, dimana para santri tinggal di kamar-kamar yang disediakan oleh kyainya dan ada pula santri itu yang membangun sendiri tempat tinggalnya. Biasanya pada setiap kamarnya berisikan antara sepuluh sampai dua puluh anak.
- Masjid. kedudukan masjid merupakan sentral pendidikan dalam tradisi pesantren. Dalam sejarah banyak menyebutkan bahwa latar belakang berdirinya sebuah pesantren terinspirasi oleh adanya masjid.
- Pembelajaran kitab-kitab Islam klasik (kitab kuning). Kitab kuning adalah sesuatu yang tidak bisa terpisahkan dari tradisi pesantren, dimana para santri memahami dan memperdalam agama Islam lewat kitab-kitab tersebut.
- Santri. Santri adalah murid dari kyai atau orang yang menuntut ilmu.
- Kyai. Kyai adalah sebagai pemimpin dan guru utama para santri. Pada umumnya kyai ini juga disebut sebagai ‘ulama (orang yang ahlitentang agama Islam).
Ciri-ciri Kyai
Menurut Munawar Fuad Noeh (2002) menyebutkan ciri-ciri kyai di antaranya yaitu:- Tekun beribadah, yang wajib dan yang sunnah.
- Zuhud, melepaskan diri dari ukuran dan kepentingan materi duniawi.
- Memiliki ilmu akhirat, ilmu agama dalam kadar yang cukup.
- Mengerti kemaslahatan masyarakat, peka terhadap kepentingan umum.
- Dan mengabdikan seluruh ilmunya untuk Allah SWT, niat yang benar dalam berilmu dan beramal
Ciri-ciri Santri
Menurut Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) menyebutkan ciri-ciri Santri Indonesia diantaranya:
- Semua santri dikenal kemampuan penerimaannya terhadap kebudayaan yang lebih dulu ada, nyaris tanpa konflik;
- Sangat menghargai budaya yang lebih dulu ada;
- Kecintaan atau nasionalisme kaum santri terhadap Tanah Air sangat luar biasa;
Adapun macam-macam Santri menurut para ahli seperti Zamakhsyari Dhofir dalam Harun Nasutionet (1993) santri dapat dikelompokkan beberapa bagian yaitu :
- Santri mukim, ialah murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam kelompok pesantren. Santri mukim yang paling lama tinggal di pesantren tersebut biasanya merupakan satu kelompok tersendiri yang memegang tanggung jawab mengurusi kepentingan pesantren sehari-hari, mereka juga memikul tanggung jawab mengajar santri-santri muda tentang kitab-kitab dasar dan menengah.
- Santri kalong, ialah murid-murid yang berasal dari daerah sekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap dalam pesatren. Untuk mengikuti pelajaran di pesantren, mereka bolak-balik (nglajo) dari rumahnya sendiri. Biasanya perbedaan antara pesantren besar dan pesantren kecil dapat dilihat dari komposisi santri kalong.
Sedangkan Arifin dan Sunyoto menemukan bentuk kelompok santri yang lain ialah:
- Santri alumnus adalah para santri yang sudah tidak dapat aktif dalm kegiatan rutin pesantren tetapi mereka masih sering datang pada acara-acara tertentu yang diadakan pesantren. Mereka masih memiliki komitmen hubungan dengan pesantren, terutama terhadap kyai pesantren.
- Santri luar ialah santri yang tidak terdaftar secara resmi dipesantren sebagaimana santri mukim dan santri kalong, tetapi mereka memiliki hubungan batin yang kuat dan dekat dengan kyai, sewaktu-waktu mereka mengikuti pengajian-pengajian agama yang diberikan oleh kyai, dan memberikan sumbangan parsitipatif yang tinggi apabila pesantren membutuhkan sesuatu.
Baca:
- 7 FAKTA UNTUK YANG HARUS ANDA KETAHUI TENTANG HARI SANTRI 22 OKTOBER
- TEMA, SLOGAN DAN GAMBAR LOGO HARI SANTRI NASIONAL 22 OKTOBER 2019
Mungkin hanya itu yang dapat pengertianartidefinisidari ulas mengenai Pengertian pesantren, kyai, dan santri, dan cirinya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR PUSTAKA PENGERTIANARTIDEFINISIDARI.BLOGSPOT.COM
Djamas, Nurhayati. 2008. Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca kemerdekaan. Jakarta : PT RajaGrafinda Persada
Lubis, Akhyar Saiful. 2007. Konseling Islami Kyai dan Pesantren. Yogyakarta: eLSAQ Press
Nasutionet, Harun. 1993. al, Ensiklopedia Islam. Jakarta: Depag RI
Noeh, Munawar Fuad dan Mastuki (Ed). 2002. Menghidupkan Ruh Pemikiran KH. Achmad Siddiq. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Rasyid, Hamdan. 2007. Bimbingan Ulama; Kepada Umara dan Umat. Jakarta: Pustaka Beta
Post a Comment for "PENGERTIAN PESANTREN, KYAI, DAN SANTRI, DAN CIRINYA"